Lenin: Pahlawan atau Penjahat?

Yanuar Ramadhan
3 min readSep 7, 2023
Photo by Soviet Artefacts on Unsplash

Pada abad ke-20, seorang tokoh yang sangat berpengaruh muncul dan selamanya mengubah arah salah satu negara terbesar di dunia, Rusia. Namanya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov, tetapi lebih dikenal dengan nama Lenin. Lenin dikenal oleh banyak orang sebagai pemimpin revolusi yang berhasil menggulingkan Tsar Rusia Nicholas II pada tahun 1917 dan mendirikan Uni Soviet. Namun, sejarah terpecah antara menganggap Lenin sebagai pahlawan yang mengakhiri pemerintahan otoriter yang mengerikan atau sebagai penjahat yang menggantikannya dengan rezim yang tidak kalah represif.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah Lenin adalah seorang pemimpin yang memperjuangkan keadilan atau hanya menciptakan satu tirani yang menggantikan yang lain. Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telusuri peran Lenin dalam sejarah Rusia.

Tsar Nicholas II, penguasa Rusia pada saat itu, digambarkan sebagai seorang tiran berdarah yang memerintah dengan tangan besi, sementara rakyatnya menderita dalam perbudakan. Namun, sejarah mengungkapkan bahwa meskipun perbudakan sudah dihapus pada tahun 1861, rakyat Rusia tetap menderita di bawah pemerintahan baru. Pekerja di pabrik-pabrik menghadapi kondisi yang sangat buruk, bekerja selama sebelas jam sehari dengan bayaran yang sangat rendah. Tsar Nicholas II mungkin membuat beberapa undang-undang untuk melindungi pekerja, tetapi ini hanyalah tindakan minimum yang diambilnya untuk menghindari revolusi.

Lenin, yang menjadi pemimpin gerakan revolusioner, memiliki alasan kuat untuk melakukan apa yang dia lakukan. Dia telah menyaksikan kakaknya dieksekusi oleh tsar sebelumnya karena aktivitas revolusioner. Meskipun beberapa reformasi dilakukan oleh Tsar Nicholas II setelah pemberontakan tahun 1905, dia tetap melanjutkan represi dan eksekusi massal, serta keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I, yang sangat merugikan negara ini.

Ketika akhirnya pemberontakan di bulan Februari 1917 memaksa Tsar Nicholas II turun tahta, Lenin masih berada di pengasingan di Swiss. Pemerintahan sementara yang dibentuk oleh Duma Rusia di bawah kepemimpinan Alexander Kerensky adalah sebuah upaya untuk memperkenalkan pemerintahan demokratis. Namun, pemerintahan ini gagal memenuhi harapan rakyat dan bahkan meluncurkan serangan gagal dalam perang.

Lenin, yang mendapat dukungan dari Jerman, kembali ke Rusia pada bulan April dan segera mengambil alih. Pemerintahan sementara runtuh, dan Bolsheviks yang dipimpin oleh Lenin mengambil kendali. Lenin percaya bahwa tindakan keras diperlukan untuk mengamankan pemerintahan baru dari serangan asing dan internal.

Namun, apa yang terjadi setelah Bolsheviks berkuasa tidak selalu damai. Banyak orang dieksekusi tanpa pengadilan, termasuk pengikut sosialis dan anarkis yang sebelumnya adalah sekutu mereka. Pemberontakan petani di Tambov yang menolak konfiskasi gandum diredam dengan penggunaan gas beracun. Pemberontakan di Kronstadt oleh para pekerja yang menuntut pengelolaan yang demokratis juga dipadamkan dengan kekerasan.

Meskipun ada banyak ketidaksetujuan dan kontroversi, Lenin tetap percaya pada tujuannya. Dia mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk revolusi, bahkan jika itu berarti hidup sederhana dan bekerja tanpa henti. Upaya Lenin untuk mengubah Rusia dari monarki yang tertinggal menjadi negara industri modern dalam beberapa dekade adalah pencapaian yang mengesankan. Namun, ini juga datang dengan biaya tinggi, dengan jutaan nyawa yang hilang dalam prosesnya.

Seiring berjalannya waktu, rezim Bolshevik berubah menjadi rezim yang semakin represif di bawah pemerintahan Stalin. Ini adalah salah satu hal yang tidak pernah diinginkan oleh Lenin, yang telah mencoba memperingatkan partainya tentang ambisi kekuasaan Stalin.

Sejarah memperingatkan kita untuk selalu mempertanyakan peran tokoh-tokoh sejarah, baik sebagai pahlawan maupun penjahat. Kita harus selalu memahami konteks sejarah dan konsekuensi dari tindakan mereka untuk mencegah pengulangan kesalahan masa lalu.

Bacaan lanjutan:

  • “Lenin: A Biography” oleh Robert Service
  • “Nicholas and Alexandra” oleh Robert K
  • “Russian Revolution” oleh Sheila Fitzpatrick
  • "Lenin’s Tomb: The Last Days of the Soviet Empire" oleh David Remnick
  • "The Russian Revolution: A Very Short Introduction" oleh S. A. Smith

--

--